Menteri Asman : Lapas Perlu Perbaikan Sistem

By Admin

nusakini.com--Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menilai peristiwa kaburnya ratusan tahanan di lapas Kelas II Pekanbaru, karena masih kurang baiknya sistem yang ada. Menurutnya sebanyak apapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada disebuah lapas, kalau sistemnya kurang baik akan percuma. 

Meskipun demikian dirinya mengaku telah menyetujui penambahan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas menjaga lapas. Sesuai dengan pengajuan penambahan petugas penagawas lapas oleh Kementerian Hukum dan HAM, pihaknya telah menyetujui sekitar 1.600 orang yang dapat menempati posisi tersebut. 

"Kemarin kita laksanakan rasionalisasi, sekarang khusus petugas lapas sudah disetujui ada sebanyak 1.600 orang. Dengan harapan dapat menjaga para tahanan, sehingga kejadian seperti di Pekanbaru tidak terulang lagi," katanya saat acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian PANRB dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), di kantor BNN, Senin (08/05). 

Meskipun demikian dirinya menilai jika bukan hanya SDM yang menjadi hal utama dalam pengawasan lapas, melainkan perlu adanya sistem yang baik didalam lapas itu sendiri, sehingga hal hal yang tidak diinginkan seperti kaburnya para narapidana dapat diantisipasi. Menurutnya sistem yang baik dapat diwujudkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan adanya kamera CCTV yang dapat melihat seluruh aktivitas disebuah lapas. 

"Penambahan petugas lapas sudah kami setujui, namun itu saja tidak cukup, perlu adanya perbaikan sistem, apa itu CCTV nya atau mekanisme pengawasan. Yang pasti perbaikan harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir," ujarnya. 

Terkait dugaan adanya praktek pungutan liar di lapas Pekanbaru, dirinya tidak mau berkomentar banyak, hanya saja dririnya dapat memastikan jika terjadi hal seperti demikian, oknum pelaku harus mendapat sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Sebelumnya diberitakan bahwa terdapat ratusan narapidana dan tahanan di Lapas Klas II Pekabaru kabur pada Jumat (05/05) kemarin. Aksi tersebut dipicu lantaran adanya protes para tahanan kepada Kepala Rutab karena kurang layaknya infrastruktur dan fasilitas di Lapas tersebut, dan berujung pada kaburnya para tahanan. (p/ab)